Langsung ke konten utama

300 Amalan yang Terus Mengalir Pahalanya

Terus terang saya baru tahu setelah saya buka-buka blognya http://akhmadtefur.com, bahwa amalan yang terus mengalir ada 300 amalan. Untuk lebih jelasnya silahkan dibaca artikel di bawah ini.

Tadi malam saya memberikan tausiyah singkat di sebuah rumah duka. Saya memulainya dengan melontarkan pertanyaan: “Bapak Ibu yang saya hormati… ada berapa amalan yang pahalanya terus mengalir?”. Sebagian kecil hadirin menjawab “tiga”. Yang lain beku, rupanya enggan menjawab pertanyaan mudah ini. :)
Untuk memancing semua hadirin buka mulut, saya melanjutkan pertanyaan dengan full power.
“Baik, jadi amalan yang pahalanya terus mengalir ada tiii…….?”
“Gaaa……” Kali ini seluruh hadirn kompak menjawabnya. Ini yang disebut dengan simple ice breaker, cara paling mudah untuk memecah kebekuan.
Tapi saya segera menimpalinya dengan mengatakan:
“Tiiigaaa raaatuuus….!!!”
Hah…! Semua hadirin kaget mendengarnya…. Ada juga yang bingung bin bengong. Bahkan ada yang berteriak “Kok tiga ratus!?”

Kemudian saya perkuat dengan penegasan repetisi.
“Amalan yang pahalanya terus mengalir ada tiga ratus…, bukan hanya tiga, Bu…”
“Amalan yang pahalanya terus mengalir bukan hanya tiga…, tapi tiga ratus, Pak…. Bahkan lebih!”
Hadirin semakin bengong…
“Sekarang mari kita hitung .. yang pertama adalah shadaqah jariyah, yang kedua….?” Saya pancing pertanyaan agar suasana tausiyah lebih hidup.
“Ilmu yang bermanfaat” Jawab hadirin.
“Yang ketiga…?” Saya bertanya lagi.
“Anak shaleh yang mendoakan” Hadirin meneruskan.
“Yang keempat…?” Saya diam sejenak untuk membuat tausiyah makin diminati.
Seperti dugaan saya, tak seorangpun dapat menjawabnya. Anda juga? He he …
Semua trik di atas memang sengaja saya lakukan untuk menciptakan presentasi menarik. :)
Terbukti: sampai di sini seluruh hadirin pasang telinga, tak ada yang ngobrol dewek-dewek. Sangat antusias mengikuti tausiyah yang bikin penasaran itu.
Lanjut ya, cerita tausiyahnya…
“Yang keempat sampai ketiga ratus, ini berdasarkan sebuah hadits Nabi yang berbunyi: Ketika seorang hamba sedang sakit atau bepergian, maka baginya ditulis seperti amal yang dikerjakannya ketika dia mukim dan sehat (HR Bukhari).
Jadi seandainya kita setiap hari baca Al Quran, kemudian kita sakit sehingga tidak bisa membacanya, maka pahala baca Al Quran akan terus kita dapatkan.
Demikian juga jika kita rutin puasa sunnah, puasa Senin Kamis, puasa mutih, shalat berjamaah di masjid, dll. Jika kita sakit, baik sebentar atau sakit yang bertahun-tahun, maka pahala amalan-amalan tersebut akan terus mengalir walaupun kita tidak mengerjakannya.Termasuk jika kita setiap hari pergi dengan membaca doa Bismillahi tawakkaltu alallah laa haulaa walaa quwwata illa billaahil aliyil adhiim. Lalu kita sakit dan tidak bisa bepergian dengan doa harian tersebut, maka pahala amal itupun akan tetap mengalir walaupun kita tidak mengerjakannya.
Nah, baru apabila seseorang meninggal maka terputuslah seluruh amalnya yang 297 itu, sisanya tinggal tiga hal yaitu: shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shaleh yang mendoakan. Sesuai hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Muslim.
Hadirin yang berbahagia, tentu kita sering melihat orang-orang yang sakit berkepanjangan. Sakit bertahun-tahun, bahkan berpuluh-puluh tahun. Betapa ruginya mereka jika semasa sehatnya tidak memiliki amal-amal rutin. Bagaimana jika hal ini menimpa diri kita sendiri?”
Oleh karena itu, mari kita perbanyak amalan-amalan rutin. Karena pahalanya terus mengalir walaupun kita tidak mengerjakannya karena sakit atau safar.

sumber : http://www.akhmadtefur.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KISAH MATA LALAT VS MATA LEBAH

Anda tentu sangat mengenal hewan LALAT dan LEBAH. Lalat senang berada di tempat kotor dan berbau busuk. Tidak ada lalat yang senang di tempat yang bersih dan wangi. Hingga apabila ada taman bunga yang luas, namun ada SATU bunga yang busuk, lalat akan mencari satu bunga yang busuk itu. Ya! di manapun lalat hanya akan mencari yang busuk! Sedangkan lebah senang berada di antara bunga-bunga yang indah dan harum mewangi. Tidak ada lebah yang senang di tempat yang kotor dan berbau busuk. Hingga apabila ada tumpukan sampah, namun ada satu tangkai bunga yang wangi disana, lebah akan mencari SATU tangkai bunga harum tersebut. Di mana pun lebah akan tetap mencari bunga yang wangi! Apa hikmah yang bisa diambil dari kisah tersebut? Lihatlah ketetapan Allah pada mata lalat dan mata lebah. Mata lalat selalu melihat keburukan meski di sekelilingnya terdapat banyak kebaikan. Mata lebah selalu melihat kebaikan meski di sekelilingnya terdapat banyak keburukan. Dengan mata lalat kita akan selalu...

Cara Mengajar di Depan Kelas

Bisa jadi, hanya gara-gara gaya berbicara dosen yang tidak mengesankan mahasiswa, prestasi mahasiswa tidak terangkat. Bahkan, mahasiswa tersebut tidak ada kemajuan dan tidak mengerti apa-apa meskipun berkali-kali sebuah materi sudah diterangkan dosen. Menurut dosen, materi sudah diberikan bahkan dijelaskan dengan rinci. Menurut mahasiswa, materi susah dipahami. Hal itu terjadi karena ucapan dosen tidak runtut, tidak masuk akal, tidak sesuai dengan perkembangan mahasiswa, tidak bergaya, dan tidak sistematis. Ujung-ujungnya, mahasiswa menjadi jenuh, bosan, bermain sendiri, berbicara sendiri, dan tidak mendapatkan info apa-apa dari dosen. Cara jitu berbicara di depan kelas agar mahasiswa cepat paham, berkesan, dan membekas di memori mahasiswa dalam jangka panjang adalah :

Tujuh Hal Pembuka dan Pelancar Rezeki

REZEKI dalam Islam merupakan hal yang ghaib,seperti jodoh dan kematian. Maka ada cara-cara untuk menjemput dan menggapainya. Di bawah ini adalah tujuh cara di antaranya membuka pintu rezeki secara islami, dan tidak melanggar aturan-aturan Allah. Tujuh hal tersebut adalah sebagai berikut : Bersyukur . Ini adalah kunci pertama dan utama membuka rezeki, karena Allah berjanji dalam Al-Qur’an akan menambahkan nikmat kepada hambanya yang pandai bersyukur. Bersyukur disini adalah bersyukur dari apa saja yang Allah berikan kepada kita, baik itu terlihat baik oleh kita maupun tidak. Karena bisa jadi, baik menurut kita belum tentu baik menurut Allah SWT. Oleh sebab itu maka kita harus selalu mensyukuri apapun yang Allah karuniakan kepada kita. Begitu banyaknya nikmat Allah yang kita tak pandai dalam mensyukurinya. Mulailah bersyukur untuk membuka pintu rezeki. Shalat dhuha . Shalat ini adalah shalat pembuka rizki, dilakukan pada siang hari, pada saat matahari sepenggalan naik. Jumlah raka’at...