Langsung ke konten utama

Permainan Sederhana Untuk Anda dan Buah Hati (bag 1)



Tidak semua ibu baru memiliki bakat terpendam untuk bisa langsung menciptakan beragam permainan menarik yang bisa dilakukan bersama anak. Anda tidak sendiri. Untuk itulah kami mengajak Anda melakukan berbagai permainan mengasyikkan yang bisa dilakukan bersama batita. Mari kita mulai dengan hal-hal yang sederhana.

USIA 12 – 15 BULAN

Pada usia ini, bayi semakin pandai merangkak, belajar berjalan, berbicara dan memanjat. Si kecil mulai membentuk kekuatan otot tubuh dan mempelajari keseimbangan. Ia mulai menemukan berbagai hal yang menarik untuk di eksplorasi. Pada usia ini, anak belajar dari apa yang mereka lakukan. Yang perlu Anda lakukan adalah membiarkan anak mencoba melakukannya, mendukung usahanya dan memberi pujian atas berbagai hal yang berhasil ia lakukan.
Ayo Merangkak
Saat bayi Anda mulai merangkak, dukung ia untuk terus melatih kemampuan fisiknya dengan permainanan ini:
  • Bersihkan area bermain si kecil dari benda-benda yang bisa melukainya.
  • Letakkan mainan favorit si kecil di sudut ruangan.
  • Taruh si kecil di lantai, duduk di sebelahnya dan merangkaklah menuju
  • mainannya. Pastikan agar ia melihat apa yang
  • Pegang mainannya dan katakan, “Ayo sayang, sini ambil teddy bear mu!”
  • Bujuk ia agar mau bergerak ke arah mainan tersebut.
  • Saat ia berhasil mendatangi bonekanya, ajak anak merangkak berputar-putar ruangan sambil mendengarkan musik yang gembira.
Tips:
Saat anak terlihat siap untuk berdiri sendiri, letakkan mainan pada posisi yang lebih tinggi agar ia berlatih mengangkat tubuhnya untuk mengambil mainan favoritnya.

Cilukba
Tahukah Anda bahwa cilukba sangat bermanfaat? Bermain cilukba membentuk kemampuan komunikasi dan sosialisasi anak. Meskipun anak belum mengembangkan kemampuan verbalnya secara sempurna, mereka bisa belajar untuk mengkomunikasikan emosi bahagia dan kesenangan dengan orang lain.
Ada banyak cara bermain cilukba:
  • Menutupkan kedua tangan anak ke mukanya dan kemudian membukanya.
  • Menutup mata kita dengan kedua tangan.
  • Menutupi wajah dengan handuk.
  • Bersembunyi di balik pintu atau perabotan dan muncul dengan tiba-tiba di hadapan si kecil.
  • Meletakkan mainan atau boneka kesayangan anak di balik selimut dan menyingkapnya.
Tips Favorit:
  • Menggambar wajah tersenyum di ibu jari lalu menyembunyikannya di balik jemari yang lain.
USIA 15 – 18 BULAN
Salah satu perkembangan yang paling menonjol pada usia ini adalah kemandirian. Tanpa Anda sadari, kini si kecil dapat Anda tinggalkan (meski hanya 10 menit) untuk bermain sendiri tanpa Anda temani. Anak senang meniru apapun yang dilakukan orang dewasa. Mereka belajar banyak dari melihat dan meng-copy apa yang Anda lakukan.
Bernyanyi Bersama
Kapan waktu yang tepat untuk mengajak si kecil bernyanyi? Kapan saja di mana saja. Saat berkendara di mobil, di ruang tunggu rumah sakit, atau saat mengantri di kasir supermarket, Anda bisa mengasah kreativitas dan imajinasi si kecil.
Pilihlah lagu-lagu dengan lirik yang mudah dan melodi yang riang seperti:
  • Balonku ada lima
  • Pelangi-pelangi
  • Potong bebek angsa
  • Topi saya bundar
  • Kalau kau suka hati tepuk tangan
Tips:
Saat bernyanyi bersama, gunakan tangan dan tubuh sebagai alat Bantu, misalnya dengan bertepuk tangan, menggoyangkan pinggul atau menghentakkan kaki. Selain lebih seru dan menyenangkan, hal ini bisa membantu mengembangkan koordinasi tubuhnya.
Yuk Membaca,
Tidak ada cara yang lebih baik untuk mengembangkan minat baca pada anak-anak selain mulai mengenalkannya dengan aktivitas ini sedini mungkin. Yang sulit, anak mungkin hanya bisa duduk diam di pangkuan Anda selama 5 menit. Jadi saat Anda mengajaknya membaca buku cerita, perhatikan hal-hal di bawah:
  • Pilih buku cerita yang berisi lebih banyak gambar-gambar besar dan berwarna warni di bandingkan penuh dengan kata-kata.
  • Jangan memilih buku cerita yang terlalu panjang, cerita pendek berisi kisah hewan-hewan di hutan atau kumpulan sajak-sajak berirama yang lucu.
  • Ajak anak untuk terlibat di dalam cerita dengan mengganti nama tokoh utamanya dengan nama si kecil.
(PT. Nestlé Indonesia bekerja sama dengan Parents Indonesia)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KISAH MATA LALAT VS MATA LEBAH

Anda tentu sangat mengenal hewan LALAT dan LEBAH. Lalat senang berada di tempat kotor dan berbau busuk. Tidak ada lalat yang senang di tempat yang bersih dan wangi. Hingga apabila ada taman bunga yang luas, namun ada SATU bunga yang busuk, lalat akan mencari satu bunga yang busuk itu. Ya! di manapun lalat hanya akan mencari yang busuk! Sedangkan lebah senang berada di antara bunga-bunga yang indah dan harum mewangi. Tidak ada lebah yang senang di tempat yang kotor dan berbau busuk. Hingga apabila ada tumpukan sampah, namun ada satu tangkai bunga yang wangi disana, lebah akan mencari SATU tangkai bunga harum tersebut. Di mana pun lebah akan tetap mencari bunga yang wangi! Apa hikmah yang bisa diambil dari kisah tersebut? Lihatlah ketetapan Allah pada mata lalat dan mata lebah. Mata lalat selalu melihat keburukan meski di sekelilingnya terdapat banyak kebaikan. Mata lebah selalu melihat kebaikan meski di sekelilingnya terdapat banyak keburukan. Dengan mata lalat kita akan selalu...

Cegah Asma Pada Anak ? Cukup ASI Ekskusif

Technorati Tags: ASI eksklusif , cegah asma pada anak Menyusui bayi secara eksklusif 6 bulan atau lebih bermanfaat  menurunkan risiko anak mengidap asma. Penyakit yang ditandai dengan sesak napas dan batuk mengi di malam hari ini memang rentan diderita anak-anak. Walau penelitian sebelumnya tidak menemukan kaitan antara menyusui dengan risiko asma di masa kanak-kanak, studi yang dilakukan tim dari Belanda ini menemukan hubungan antara asma dan lama sebentarnya anak diberi ASI dalam tahun pertama kehidupannya. Para peneliti mengumpulkan data dari 5.000 anak yang diberi ASI dalam setahun pertama. Secara spesifik, para peneliti ingin tahu apakah anak-anak itu diberi ASI dan untuk berapa lama. Diketahui pula apakah mereka mendapatkan pengganti ASI atau makanan padat. Kemudian kesehatan anak-anak itu dipantau kembali saat mereka berusia 4 tahun. Penelitian yang dimuat dalam European Respiratory Journal itu menyebutkan, anak-anak yang tidak pernah disusui memiliki risiko asma dan pe...

Antisipasi Penyakit Pancaroba

BULAN-bulan ini sepertinya memang sudah masuk dalam musim pancaroba. Cuaca jadi “panas dingin”, tak menentu. Pemanasan global yang semakin terasa efeknya juga sepertinya turut mempunyai andil dalam drastisnya perubahan suhu dan cuaca yang terjadi pada musim pancaroba. Yang jelas, angin ikut-ikutan dengan percaya diri berhembus dengan kencangnya dan membawa serta debu yang tak terhitung banyaknya. Perubahan lingkungan tak pelak juga menuntut makhluk hidup yang tinggal didalamnya untuk menyesuaikan diri. Perubahan yang seperti nyata terasa pada musim pancaroba antara lain adalah serangga seperti nyamuk bertambah banyak. Manusia pun secara tak sadar terbawa arus pancaroba dan menyesuaikan diri. Yang pasti perubahan cuaca pada musim pancaroba juga mempengaruhi kesehatan. Bukan berita baru lagi kalau datangnya musim pancaroba, juga membawa serta “tamu tak diundang”, yaitu berbagai macam penyakit seperti influenza, ISPA, diare, dan yang sering mewabah, demam berdarah dengue. Kalau su...